Rabu, 13 Oktober 2010

EMAS

" Emas dan permata yang ada dalam diri seseorang, hanya bisa dilihat dan dinilai jika kita mampu melihat ke kedalaman jiwa. Diperlukan kearifan untuk menjenguknya. Dan itu butuh proses.

Terinspirasi dari seseorang yang memberiku sebuah artikel. Terimakasih Tikky Theodore.

Tapi kalimat di atas itulah yang paling menyentuh. Dan serta merta teringat pada tayangan di Trans TV, bagaimana seseorang harus berjuang dan berproses untuk menemukan sebuah emas.
Masuk kedalam pertambangan / sumur sedalam lebih dari 30 meter.
Saya tidak bisa memverbalkan secara sempurna ke dalam catatan saya ini.
Tapi saya bersyukur waktu itu bisa melihat tayangan ini.
Namun satu hal....
Dan terkadang apa yang diperoleh si penambang emas tidaklah sebanding dengan perjuangannya.
Dan ini dibuktikan dari cara hidupnya yang jauh dari kata sejahtera.
Justru yang terlihat kemilau pada akhirnya adalah si pemakai perhiasan emas dan keglamourannya.
Dan si empunya Toko Emas yang meraup keuntungan besar dari perdagangan emas yang dilakukannya.

Ironis bukan?

Namun itulah kenyataan hidup dari si penambang emas.
Tapi mengapa itu semua dilakukannya?
Hanya yang menjalaninya saja yang tahu jawaban ini semua.

Namun sebuah pertanyaan mengusik saya,
BERHARGA MANAKAH EMAS atau SI PENAMBANG EMAS tersebut?

Semarang, 3 Agustus 2010
By : Diah Arumsasi
Let it be our inspiration.

Tidak ada komentar: