Jumat, 28 Mei 2010

BUKAN CINTA BIASA 1

Lagi dan lagi...
Tuhan membawaku kepada kesempatan yang tak ternilai.
Hari ini, kami datang menjenguk seorang saudara yang sakit.
2 Minggu di RS. Elizabeth dan 9 hari ini di Paviliun Garuda RS. Kariadi.
Setelah mengalami "koma"
Ferry, hanya bisa mendengar pun mungkin tak terdengar jelas dan hanya menggerakan tangannya yang seakan-akan tak terkendali. Devy, istrinya hanya berkata pelan, "Aku saja kadang bingung mbak." Kataku, "Seandainya dia masih bisa merespon mendengar, terus bicaralah atau dengarkan nyanyian-nyanyian buatnya." Devy menjawab,"Iya, mbak ini aku bawa radio untuk memutar lagu-lagu rohani."
Aku hanya menatap dan mendengarkan saja sekali-kali kualihkan pandanganku untuk menyembunyikan airmataku karena merasakan kesedihannya. Tapi aku melihat, tangan Ferry yang tidak ingin lepas dari genggaman tangan Devy, hendak menyampaikan sesuatu. Spontan entah benar atau tidak perasaanku mengatakan dan kusampaikan pada Devy, "Devy, mungkin mas Ferry kangen sama kamu."

Di awali dari rasa pusing yang sering terjadi, berlanjut pada tingkat "lupa" atau "amnesia" ataukah "alzhaimer"  yang semakin parah. Entahlah, tapi aku sempat teringat Sinetron "Nikita" dengan soundtrack lagunya ST12 "Saat Terakhir."  Yang terjadi adalah Lupa menaruh barang, bangun tidur sering terbentur-bentur karena keseimbangan berjalan yang berkurang, dan membaca koran terbalik. Itu sebagian yang bisa Devy ceritakan padaku dan aku tak memaksanya. Pasti sudah sangat berat menghadapi ini semua.

Pada suatu masa Ferry ini pernah jatuh, dan tidak diadakan pemeriksaan lanjut atau CT Scan. Dan diagnosa lanjut adalah adanya infeksi saraf akibat dari penyebaran virus Toksoplasma, karena kebetulan dia memiliki peternakan ayam.

Devy berkata padaku, "Mbak, Pakdhe dan Budhe bilang aku harus 'siap' tapi aku masih punya harapan."
Aku hanya bisa memeluk Devy, tak ada lagi yang bisa ku katakan. Ketika kulihat Devy sangat tegar dan tak menangis aku hanya berpikir pasti air matanya sudah kering. Justru aku yang menangis, padahal aku paling pantang menangis apalagi jika aku harus menguatkan orang lain yang sedang lemah. Tapi aku sudah tak sanggup menahan tetesan air mataku karena Aku merasakan yang Devy rasakan. Betapa beratnya. Sembari berkata dalam hati "Be Strong, Honey." kami ajak Devy berdoa dan akhirnya Devy tetap menangis sembari berucap 'Terimakasih Mbak'.

Setelahnya aku hanya meminta nomer handphone nya..Jujur kami tak pernah sedekat ini sebelumnya. Walaupun aku tahu aku tak mampu melakukan banyak hal, tapi aku yakin akan Kekuatan Doa yang dipanjatkan secara tulus dari dasar hati yang paling dalam Tuhan akan memberi kebaikan dan kemurahan kasihNya dan jika itu semua sesuai denga rencanaNya.

Saat sudah tidak ada keberdayaan untuk memverbalkan setiap keinginan dan harapan, masih ada hati yang bicara walaupun melalui rasa rindu mereka dan tetesan air mata. Dan mungkin Tuhan berkenan menyampaikan setiap pesan yang tak terkatakan itu satu sama lain.


Mungkin inilah yang disebut BUKAN CINTA BIASA.
Dan bagaimana kita "Siap Di Saat Tak Terduga" ( R.T. Kendall )
sehingga kita memiliki keterbukaan penuh terhadap cara Allah menyatakan Diri. Sekalipun dalam caraNYA yang seringkali sulit dipahami.
Karena yang terbaik menurut kita, belum tentu terbaik menurutNYA.
Dan karena kadang-kadang cara Allah menjawab doa kita bukan dengan mengubah apa yang ada disekeliling kita, tetapi dengan mengubah kita supaya kita dapat mengatasi keadaan tersebut.


Saudaraku Ferry s'moga lekas sembuh dan dipulihkan. Biarkan setiap musik, lagu dan Doa  yang mampu kau dengar menjadi kekuatan tersendiri bagimu. Devy, Tuhan yang akan menguatkanmu. Mungkin Dia sedang menguji iman mu. Tapi Dia tidak meninggalkanmu, karena RencanaNya selalu yang terbaik.
Dan untuk yang membaca tulisan saya, bisa mendukung dalam Doa.
Buat Herry Fitri ( Ferry ) Ruang B104 Lantai 1. Pavilliun Garuda.


Biarlah ini semua menjadi Inspirasi tersendiri bagi kita masing-masing.
Semarang, 28 mei 2010 ( Diah Arumsasi )


Dan aku harus berhenti menulis, karena kepalaku malah terasa pusing ketika hatiku jadi sedih begini... ya, Tuhan... sungguh tak terselami MaksudMu. Dan Aku semakin menyadari kadangkala usaha manusia seperti usaha "menjaring angin" saja. Maka tak ada yang lain selain IKHLAS dan berserah padaMu.

Dan selanjutnya terlintas Lagu "Bukan Cinta Biasa" milik Afgan ataupun milik Siti Nurhaliza.

Begitu banyak cerita
Ada suka ada duka
Cinta yang ingin ku tulis
Bukanlah cinta biasa


Hanya yakin menunggu
Jawaban...
Atau Lagu "Bukan Cinta Biasa" milik Afgan

Kali ini kusadari
aku telah jatuh cinta
dari hatiku terdalam
sungguh, aku cinta padamu..

Reff : cintaku bukanlah cinta biasa
         jika kamu yang memiliki
         dan kamu yang temaniku seumur hidupku


trimalah pengakuanku
percayalah kepadaku
semua ini kulakukan karna kamu memang untukku.
@@@@@@





Tidak ada komentar: