Sabtu, 22 Mei 2010

HARAPAN

Karena bagi pohon masih ada harapan, apabila ditebang, ia bertunas kembali, dan tunasnya tidak berhenti bertumbuh.
Apabila akarnya menjadi tua di dalam tanah, dan tanggulnya mati di dalam debu.
maka bersemilah ia, setelah diciumnya air, dan dikeluarkannyalah ranting seperti semai.
Tetapi bila manusia mati, maka tidak berdayalah ia, bila orang binasa, dimanakah ia?
Seperti air menguap dari dalam tasik, dan sungai surut dan menjadi kering,
demikian juga manusia berbaring dan tidak bangkit lagi, sampai langit hilang lenyap,
mereka tidak terjaga, dan tidak bangun dari tidurnya.
Ah, kiranya Engkau menyembunyikan aku di dalam dunia orang mati, melindungi aku,
sampai murka-Mu surut; dan menetapkan waktu bagiku, kemudian mengingat aku pula!
Kalau manusia mati, dapatkah ia hidup lagi?
Maka aku akan menaruh harap selama hari-hari pergumulanku, sampai tiba giliranku;
maka Engkau akan memanggil, dan akupun akan menyahut; Engkau akan rindu kepada buatan tangan-Mu.
Sungguhpun Engkau menghitung langkahku,
Engkau tidak akan memperhatikan dosaku;
pelanggarnaku akan dimasukkan di dalam pundi-pundi yang dimeteraikan,
dan kesalahanku akan kau tutup dengan lepa.
tetapi seperti gunung runtuh berantakan, dan gunung batu bergeser dari tempatnya,
seperti batu-batu dikikis air, dan bumi dihanyutkan tanahnya oleh hujan lebat,
demikianlah Kauhancurkan harapan manusia.
(Ayub 14:7-19)

Tidak ada komentar: